Kognitif Afektif Dan Psikomotorik Pdf Free
Kewirausahaan semakin penting untuk diperluas prakteknya di negara sedang berkembang. Hal ini dikarenakan negara sedang berkembang dewasa ini semakin dihadapkan pada kondisi yang semakin mengglobal dengan pilihan kerjasama dan persaingan yang semakin keras. Menyelaraskan dengan kondisi tersebut, lembaga pendidikan diharapkan mampu berperan guna mentransformasi jiwa kewirausahaan dalam rangka mempersiapkan sumberdaya manusia menghadapi era kerjasama dan persaingan yang semakin ketat terutama di kawasan ASEAN 2015. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mengalisis kedalaman pemahaman mahasiswa dalam ranah koginitif, afektif dan psikomotorik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada mata kuliah Kewirausahaan. 2. Menganalisis pengaruh pemahaman ranah kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap keputusan pilihan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Populasi sasaran adalah mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Kewirausahaan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah tahun akademik 2012-2013 dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kauntitatif dengan menggunakan IBM-SPSS Statistik versi 20. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa; variabel tingkat pemahaman mahasiswa dalam ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik berimplikasi positif terhadap pilihan kuputusan untuk berwirausaha, diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,726. Sedangkan koefisien korelasi sebesar 0,852. Dengan demikian kedalaman pemahaman ketiga ranah tersebut memiliki pengaruh dan juga hubungan yang kuat dengan keputusan pilihan untuk berwirausaha dalam menghadapi MEA-2015.
kognitif afektif dan psikomotorik pdf free
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Internalisasi Budaya Bawaslu Sumatera Barat. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan teori Instutisional yang dikemukakan oleh Philips Selznick. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe fenomenologi. Subjek penelitian adalah komisoner dan Staff Bawaslu Sumatera Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang dilakukan di kantor Bawaslu Sumatera Barat. Teknik analisis data merujuk model analisis kualitatif Miles dan Huberman (reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi di Bawaslu suamtera Barat dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek formal dan aspek informal. Aspek formal yaitu visi misi organsiasi dan sturktur organisasi. Kemudian aspek informal yaitu bekerja penuh waktu, orientasi tim:supertime bukan superman, dan adanya motto sebagai spirit organisasi. Selanjutnya proses internalisasi budaya organisasi di Bawaslu Sumatera Barat dilakukan Proses internalisasi budaya organisasi dilihat dari segi cara dan target sasaran. Cara internalisasi melalui aspek formal meliputi sosialisasi, implementasi, pengukuran atau evaluasi, terakhir reward dan punishmant. Sedangkan aspek informal dilakuakn melalui kegiatan Sharing Section dan Family Ghatering. Target sasaranproses internalisasi budyaa organisasi yang dilakukan di Bawaslu Sumatera Barat meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
[Unpad.ac.id, 19/06/2014] Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) di Unpad akan difokuskan pada peningkatan aspek afektif, di samping aspek kognitif, dan psikomotorik. Sehingga, mata kuliah yang termasuk pada Mata kuliah Pengembangan Kepribadian ini dapat mengubah perilaku mahasiswa menjadi lebih baik.
Perkembangan psikologi merupakan telaah tentang proses perubahan ke arah kematangan pada aspek mental yang dialami oleh anak. Aspek perkembangan psikologis yang ditelaah meliputi aspek perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Perkembangan kognitif meliputi perkembangan bahasa dan persepsi, perkembangan afektif mencakup perkembangan emosi dan penyesuaian diri. Perkembangan psikomotori meliputi proses psikologi yang mengiringi setiap aktivitas individu. Fokus penelitian ini pada perkembangan psikologi anak. Anak adalah individu yang berusia antara 6 sampai dengan 12 tahun. Pada usia tersebut anak berada pada jenjang pendidikan formal sekolah dasar. Setiap anak memiliki perkembangan psikologi yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran perkembangan psikologi anak yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian terdiri dari para informan yaitu siswa dan guru kelas SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini meliputi: (1) Anak megalami perkembangan kognitif yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Anak dapat melakukan komunikasi tanya jawab yang baik. Memahami tentang diri dan keluarganya; (2) perkembangan afektif anak berkaitan dengan kondisi emosi dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan. Secara umum anak dapat memahami tentang berbagai macam emosi seperti senang dan sedih. Anak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik. Anak berusaha menyesuaikan diri dalam berkomunikasi baik dengan teman sebaya dan orang yang lebih tua; (3) perkembangan psikomotorik yang dialami anak sesuai dengan tahapan perkembangan motorik. Anak memiliki ketertarikan pada kegiatan yang mengharuskan anak beraktivitas fisik secara aktif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran biologi dengan Guided Inquiry Modelmenggunakan LKS terbimbing dan LKS bebas termodifikasi, kreativitas, motivasi berprestasi siswa, sertainteraksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desainfaktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Madiun tahun pelajaran2012-2013. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling terdiri dari 2 kelas XI A1 and XI A3.Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, psikomotor, dan mengukurkreativitas, serta angket untuk motivasi berprestasi dan prestasi belajar afektif. Data dianalisis menggunakananava tiga jalan, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) guided inquiry model menggunakan LKSterbimbing dan LKS bebas termodifikasi memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, danpsikomotorik, 2) kreativitas memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik, 3)motivasi berprestasi memberikan pengaruh terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik, 4) terdapatinteraksi antara guided inquiry model menggunakan LKS terbimbing dan LKS bebas termodifikasi dengankreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak pada prestasi belajar afektif dan psikomotorik, 5) tidakterdapat interaksi antara guided inquiry model menggunakan LKS terbimbing dan LKS bebas termodifikasidengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik, 6) terdapatinteraksiantara kreativitas dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotorik, tetapi tidak padaprestasi belajar kognitif, 7) terdapatinteraksi antara guided inquiry model menggunakan LKS terbimbing danLKS bebas termodifikasi, dengan kreativitas dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar afektif, tetapitidak pada prestasi belajar kognitif dan psikomotorik.Kata kunci: Inquiry, LKS, Kreativitas, Motivasi, Peredaran Darah
Manajemen pendidikan berbasis madrasah merupakan salah satu model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada madrasah/sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipasif yang melibatkan secara langsung warga madrasah (kepala madrasah, guru, siswa, karyawan, orang tua, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu madrasah berdasarkan kebijakan pemerintah nasional. Manajemen pendidikan berbasis madrasah juga merupakan suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara memanfaatkan berbagai sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien dengan tetap mengacu pada fungsi menejemen yaitu planning, organizing, actuating dan controling sehingga mutu pendidikan madrasah dapat dicapai baik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi manajemen pendidikan berbasis madrasah di MAN XYZ seperti, hambatan yang dihadapi dan solusi/upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam dalam implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data hasil penelitian dideskripsikan atau dijabarkan dalam bentuk uraian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sumber data dalam peneltian ini ada dua yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari informan baik dari hasil observasi, dokumentasi maupun hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala madrasah, guru, siswa dan karyawan serta komite sekolah yang ada di MAN XYZ dan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan jurnal yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa manajemen berbasis madrasah di MAN XYZ cukup baik. Hal ini tampak dari terlaksananya fungsi manajemen dan komponen-komponen manajemen berbasis madarasah seperti melakukan perencanaan, organizing, actuating dan controling serta evaluasi kegiatan madarasah.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kesulitan belajar siswa pada pembelajaran tatap muka terbatas; (2) menganalisis faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada pembelajaran tatap muka terbatas. Jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek terdiri dari 5 orang siswa kelas IV-B SDN 21 Singkawang yang mengalami kesulitan belajar. Pengumpulan data menggunakan Teknik komunikasi langsung dan tidak langsung. Instrumen yang digunakan adalah panduan observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) kesulitan belajar pada pembelajaran tatap muka terbatas terjadi karena siswa tidak mampu menguasai materi pelajaran dengan waktu yang telah ditentukan, kurangnya kemampuan siswa baik kognitif, afektif, dan psikomotorik, kurangnya penguasaan pengetahuan yang menyebabkan hasil belajar menurun, dan kepribadian yang kurang baik saat belajar, seperti tidak menyimak penjelasan dari guru sehingga mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas; 2) faktor-faktor kesulitan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Faktor eksternal tersebut yaitu kurangnya dorongan atau motivasi, serta perhatian dari orang tua, teman sebaya, dan terbatasnya waktu dalam pembelajaran.